Sabtu, 03 Januari 2009

Pengalaman Dengan Bapakku 1

Suatu Hari yang membahagiakan, musim panen padi, ketika suatu malam bapak bilang pada ibu dan anak-anak. Bu besok kita mau manen padi, aku sudah suruh orang untuk membantu, kamu siapkan saja seperti biasa uborampe untuk keperluan yang bekerja, anak-anak besok bantu bapak.

Berbunga-bunga hati saya mau ikut ke sawah, ... pagipun tiba dan kami berangkat ke sawah dengan bekal yang sudah disiapkan ibu. Sabit tak lupa aku tenteng dengan topi (Caping) yang agak kedodoran untuk ukuran kepalaku. Aku berlagak seperti seorang petani beneran.

Sampai disawah rupanya aku belum tau apa yang harus ku kerjakan, aku hanya perhatikan bapak yang membuat batas pada sepetak sawah itu, aku nggak ngeh dengan yang dilakukan bapak, Baru setelah panen selesai, dan padi yang dibatas itu ternyata tidak ikut dipanen maka aku beranikan tanya pada bapak: Pak ini kok nggak ikut di panen? Apa jawab bapak ini untuk bibit, sembari kita nunggu mengolah tanah bibit ini semakin tua, bibit yang tua akan menghasilkan padi yang baik, yang sama baiknya dengan induk padi ini. Aku diam dalam upaya memahami yang dimaksud bapak saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar